Sebulan setelah kepergiannya... (Lanjutan Seminggu denganmu)
Aku menatap binder putih itu. Keinginanku sudah bulat. Aku harus membacanya. Aku membuka binder itu dan menemukan tulisan tangannya untuk pertama kalinya. Tulisan tangan yang rapih dan diukir. Gerard Renaldo. Manhattan,March 01 1990. Manhattan? Jauh sekali. 1990? Aku masih satu tahun saat itu. Aku menyentuh tulisan angannya. Dapat kurasakan dirinya dalam setiap huruf yang ia tulis. Aku membuka lembaran lain. Dan mulai membacanya. Ternyata, ini semacan buku catatan kejadian penting baginya. Semakin aku baca, air mataku menetes satu-persatu. Satu jam aku habiskan untuk membaca seluruh isi binder itu, dan saat halaman akhir aku menangis tersedu-sedu. "Ini hari terakhir aku di dunia ini. Besok, entah benar atau tidak, aku akan meninggal. Sampai sekarang aku masih tidak mengerti mengapa Tuhan tidak mengambil nyawaku bersama keluargaku dulu. Kenapa ia harus membiarkanku bertemu dengannya terlebih dahulu? Ia. Sena Esta Leonora. Wanita yang begitu kucintai. Kenapa aku harus mati? ...