Kahitna
Dua puluh sembilan, dua belas, dua ribu lima belas. Hari ini aku akan bercerita tentang dia. Lelaki yang dekat denganku sejak satu minggu lebih tiga hari. Ini adalah kali pertamaku menulis tentang orang baru. Tepatnya, lelaki baru. Ini adalah kali pertamaku menulis tentang lelaki yang bukan kekasihku. Tetapi aku tidak bisa lagi menyangkal keinginan untuk menulis tentangnya. Lelaki yang luar biasa. Aku sudah kenal lelaki itu sejak masih menginjak kelas dua SMP. Aku pun mengenalnya dari obrolan temanku. Saat itu, lelaki itu dikabarkan berpacaran dengan salah satu adik kelasku. Temanku bilang, wajahnya biasa saja. Tidak tampan, tapi jauh dari kata jelek. Dan lagi, lelaki itu buaya. Banyak mantannya. Aku ingat, saat itu aku hanya bisa meringis ngeri membayangkan sebanyak apa mantannya. Dua ribu empat belas. Aku mulai mengenal lelaki itu lebih dalam. Meskipun tidak pernah sekalipun bertemu dengannya, aku mulai merasakan bahwa aku mengenalnya. Sa...