Postingan

15 Things He Said When He Propose Me

1. I want to have a child form you. Oh, maybe children. 2. I want you to be a great mother of my children. Being a great girlfriend or fiancee doesn't enough. I want more. 3. I want my big family proud to have you as my wife. As mother. As part of them. 4. How if you can't pregnant? Well, firstly, perhaps I'll be so disappointed of you. But it's fine. As long as I have you, then why not? Don't scare if my mom or my dad or my big family will dislike you. It's not their business, My Lady. It's our business. I'll talk to them first, and if they still dislike you, then fine. We're mature enough to choose our path. 5. I want to fuck you. Well, actually, I want to know what's the different between fuck, make love, make out, and have sex. I really have no idea, baby. How I supposed to know? Of course by trying all of it with you. 6. I want to taste your "Good Morning" kiss when i wake up, "Be Safe" kiss before I go to work,...

Chill out with my bitches!

Hallo!! Apa kabarr?? Wahh udah lama ya nggak nulis. Kangen :') Anyway , i want to introduce you guys, about my second family in SHS. When i said, second family , i really mean it. So here you are ;) Gue punya genk(?) HAHAHAHAHA basi bgt. Nope, itu bukan genk. We're just a group with same bad habit. Gibah. Atau lebih tepatnya, ngomongin orang di belakang. *astaghfirullah* *tapi ini serius* *istighfar lagi* So, yea . Awalnya kita hanya nggak kenal satu sama lain. Kita hanya secara kebetulan dipertemukan di kelas X IIS 1. Padahal kita punya latar SMP yang berbeda-beda. Dan kebetulan lagi, semakin didekatkan karena posisi tempat duduk yang depan-belakang. 1. Catherine (Kety) -> Dia ini temen gereja sekaligus temen sebangku gue dulu waktu kelas 10. Dia dari SMP Tarakanita. Di gereja, duluu, gue ga terlalu deket sama Kety. Kadang kita ngobrol, dan ya udah gitu doang. Berhubung gue emang gapunya temen deket di gereja dulu sebelum masuk SMA dan ketemu Kety. Pas tau dia ...

Two – O – One – Five

Well, hallo there! Gila gila gila! Gue nggak nyangka ini akan jadi post akhir tahun keempat gue di blog. Berarti udah empat tahun gue menemani kalian dengan kisah random hidup gue. WOW! Tidak seperti yang sudah-sudah, tahun ini gue mau bikin reviu tahunan yang singkat, padat, dan jelas. Nggak perlu detil sampai ke tanggal-tanggalnya. Gue cuma mau nulis hal-hal penting apa yang terjadi setiap bulannya di tahun 2015 ini. So, check this out! 1.      Januari Masih diberikan kesempatan untuk menghirup napas segar sama Tuhanku yang luar biasa di bulan pertama ini. Yeay! Januari ini gue masih duduk di kelas 10 IIS 1, masih menjalankan rutinitas seperti biasa. Yaa mungkin ada kejadian-kejadian penting-nggak-penting kayak; servis kamera hapeku yang abis digaruk setan, yay! (1701), mimpiin ‘dia’ setelah sekian lama HAHA (1801), pertama kalinya CFD di Sudirman dan sekitarnya (2501), natal Rohkris 38 (1001), dan hari-hari lain yang di...

Me and my broken heart.

Lagi-lagi buram. Pandanganku lagi-lagi terhalang air bening yang mendesak keluar. Saat mengerjapkan mata, tetes demi tetes air menyusuri pipiku dan meninggalkan bekas hangat dan basah. Menyedihkan. Jujur aku tidak tahu aku akan menulis apa saat ini. Yang jelas aku hanya ingin menulis. Menuangkan seluruh kotoran yang ada di benak dan hatiku yang sudah sebulan mengendap dan membusuk. Mungkin aku harus mulai dari hari itu. Ya, hari itu. Tepat satu hari setelah Sampah itu pergi. Tepat satu bulan lebih delapan belas hari yang lalu. Aku sampai di kelasku dan mendapati ruangan masih kosong. Terlihat hanya tiga empat orang yang sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing. Aku menaruh tasku dan ikut membuka ponselku. Tanpa disengaja, aku menatap pantulan diriku sendiri di layar ponsel. Tampak kusut, mata bengkak dengan lingkaran hitam yang sedikit mencolok, hidung sedikit merah, dan pipi yang lembab. Aku menutup ponsel dan berjalan menuju salah satu temanku di pojok ruangan. Aku dudu...

Wake Me Up When September Ends.

Aku benci September. Sungguh. Aku benci bulan kesembilan ini. Aku sangat benci September. Selalu dan sampai kapan pun akan benci September. Karena hubunganku harus berakhir lagi-lagi di bulan September. Ya, betul. Hubunganku dengannya, lelaki itu, berakhir sudah. Pada hari ketiga bulan kesembilan. Hubunganku dengannya, Jeremia, sudah berakhir. Ya, itu lah namanya. Nama lelakiku itu. Oh, tidak, ia bukan lelakiku lagi. Mengapa harus September? Mengapa alasan ia mengakhiri hubungan kami harus sama persis dengan alasan 'dia' dulu? Mengapa masalah yang membuat hubunganku berakhir harus sama persis seperti dulu? Mengapa aku belum bisa belajar dari masa lalu? Mengapa aku harus berakhir dengan ratapan setiap kali hubunganku berakhir? Mengapa harus bertemu kalau akhirnya berpisah? Mengapa ia harus tetap baik, atau malah lebih baik kepadaku setelah kita berpisah? Mengapa ia masih menginginkan kami bisa menjadi sahabat disaat melihatnya saja rasanya aku ingin menangis?...