Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Rindu.

Sudah satu bulan lebih satu hari sejak malam itu. Sudah tiga bulan lebih empat hari sejak malam itu. Dan sudah lima bulan lebih sembilan hari sejak malam itu. Rindu. Satu kata pengundang sendu. Dan malam ini, saya katakan, dengan sangat berat hati, saya rindu kamu. Maafkan saya jika lagi-lagi saya mengecap ludah sendiri. Saya sudah terbiasa dipermainkan kenyataan yang datang dan menyerang dalam satu malam. Saya juga sudah terbiasa disalahkan dan dianggap menjijikan karena kelemahan saya terhadap orang yang saya sayang. Semua itu sudah hal biasa dan tak lagi dianggap pusing. Oh ya, kembali lagi kepada rindu. Kamu, entah kenapa, selalu datang di saat malam hari. Pertama kali bibir ini mengaku ada lelaki lain selain lelaki itu, adalah malam dimana kamu memberikan saya minuman penyehat. Pertama kali otak ini memikirkan lelaki lain selain lelaki itu, adalah malam dimana ponsel saya berdenting dan menyerukan namamu memanggil nama saya. Pertama kali senyum ini tersungging dan

Tired.

Jam setengah sepuluh malam dan saya belum mengantuk sama sekali. Padahal besok ada ujian praktek. Hai! Sumpah ini akan jadi post paling random dan paling berantakan yang pernah ada kali ya. Karna sekarang gue mau ngeluh. Mau ngeluarin uneg-uneg yang bikin gue bete seharian ini. 'Gue mau nikah aja" atau "Gue mau mati aja"  adalah dua kalimat yang sering banget gue ucapin sejak masuk SMA ini. Entah karna pergaulan atau kalimat itu enteng banget buat dikeluarin atau emang benar itu adanya. Intinya, gue capek sama sekolah dan tetek bengeknya. Nggak, gue bukan capek sama temen-temen gue. Jujur aja, gue sayang banget sama temen-temen SMA gue ini. Gue capek sama sistemnya. Gue capek harus menjalani tahun terakhir di SMA dengan menteri pendidikan baru yang seenak jidatnya jadiin kita kelinci percobaan 'lagi'. Gue kira tahun di atas gue (98 lines) adalah angkatan paling kelinci yang pernah ada. Dari jaman gue SMP, yang jadi bahan percobaan selalu angkatan di a