Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

2018

Alloooooooooooooo teman-teman semuaaaaaaaaaa. Waah tidak terasa sudah 5 bulan semenjak terakhir kali aku menulis di blog jadul ini. Terlebih lagi, besok udah tahun baru!!! Tahun ini Uthe mempercepat satu hari penerbitan reviu akhir tahunnya ya karna besok sepertinya akan sibuk dengan bikin ketupat dan masak dan gereja., soo check this out! Reviu tahun ini nggak bakal panjang seperti dua atau tiga tahun sebelumnya kok, juga tidak semenyedihkan tahun lalu. Tahun ini Uthe udah berusaha buat nulis Jurnal namun ternyata tetap gagal huhuhu sedih:( Mungkin karena tidak ada yang ditunggu-tunggu?hehe. Penghargaan momen yang paling berkesan tahun ini sudah pasti jatuh ke tangan Pengumuman SBMPTN 2018 heheehehehe. Sebuah kesempatan besar yang diberikan Tuhan Yesus buat Uthe (selain masih bisa bernapas dan tambah umur ya) yang hina dan jahat ini, yang padahal udah dendam kesumat sama Tuhan sendiri, yang ketika ngerjain SBM pun udah gak niat, tapi masih boleh menimba ilmu di jurusan Ilmu Komu

Lagi-lagi Tentang Mimpi

Gambar
23.40 Mimpi. Apakah kau pernah bermimpi? Bukan, bukan bunga tidur yang terselip di balik bantalmu setiap malam. Bukan juga bayangan sementara saat kau tertidur dalam perjalanan menuju kota. Ini tentang cita-cita. Ingin jadi apa kau di masa depan? Apa kau punya? Aku punya. Mimpi yang kukira tak bisa diraih melihat kerasnya realita. Juni 2017, 13. Aku diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta jurusan Hubungan Internasional. Malam sebelumnya, aku benar-benar menangis sembari duduk bersimpuh berdoa kepada Tuhan. Dalam doaku, aku berusaha keras untuk meminta yang terbaik, namun tetap saja terselip keegoisan supaya yang terbaik itu sesuai dengan mimpiku selama dua tahun terakhir. Malam itu, tidak bisa tidur aku dibuat lantaran sibuk berandai-andai esok hari masa depanku akan berlabuh di mana. Pengumuman ujian tulis itu diadakan pukul 2 siang, dan sedari pagi, jantungku sibuk berdebum tak karuan. Dan begitu pukul 2 siang, begitu berita itu tiba, aku menangis. Bukan, bukan mena