Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Do you remember? (part 4)

"Aku jawabnya di kamarku aja ya,Han...Yuk" Ajak Rei sembari memberikan senyum minta maaf dan segera menarik tangan Hani menuju kamarnya Hani dan Rei sudah ada didalam kamar Rei. Kamar luas berwarna putih-abuabu itu begitu rapi. Rei menyuruh Hani untuk duduk di kasurnya. Tiba-tiba Rei memberikan secarik kertas ungu pada Hani dan duduk disamping cewe itu. Hani membukanya dan terdapatlah lirik lagu I remember dari Mocca. Lagu kesukaannya.Hani membacanya. "I remember the way you glanced at me yes I remember... I remember when we caught a shooting star, yes I remember... I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ... I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn Do you remember..? When we were dancing in the rain in that december .. And I remember..When my father thought you were a burglar .. I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ... I remember.

Do you remember? (part 3)

"Selamat pagi putri cantiikkk" Sebuah suara cowo dari handphone Hani terdengar "Selamat pagi cowo tengiil" Jawab Hani masih setengah mengantuk "Bangun dong putrii..Mau jadi putri tidur mulu nih?" Tanya cowo itu lagi "Iya tengil.. Udah ya aku tutup dulu.. Bye" Jawab Hani lalu segera mematikan telepon "Eh putri......" Telepon pun diputus Sudah 3 bulan Hani mengenal Eza. Cowo itu ternyata tidak terlalu buruk kok. Tapi,terlihat sekali bahwa cowo itu benar-benar memuja Hani. Pedenya itu lhooo terlalu tinggi! Kadang Hani memang masih risih dengan hadirnya Eza dalam hidup nya,tapi terkadang Ezalah yang jadi penawar hatinya yang sedang putus asa. Eza bisa membuat Hani tertawa lagi. Selama 2 bulan terakhir ini,setiap pagi dan malam Eza selalu meneleponnya. Untuk sekadar membangunkannya atau mengucapkan selamat malam. Apakah Hani tertarik padanya? Emm...Mungkin. Tapi apakah Hani jatuh cinta padanya? Tidak. Hani memang nyaman ada didekat Ez

Do you remember? (part 2)

Hani cepat-cepat melangkahkan kaki pergi dari cowo tadi. Ia merasa risih di dekatnya. Belum apa-apa,ia sudah sok dekat. Hani kemudian berjalan cepat menuju toko buku yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Sekitar 20 menit,Hani sudah sampai di depan toko buku itu. Ia lebih memilih jalan kaki daripada naik angkot. Buang-buang duit. Begitu pikirnya. Hani kemudian melangkahkan kaki di toko buku yang namanya sudah terkenal itu. Ia melempar senyum ke para penjaga di depan dan menitipkan tas kecilnya di tempat penitipan barang. Setelah itu ia siap menjelajah ke seluruh penjuru Toko buku. Baru ia menapaki lantai 2,tiba-tiba tubuhnya terasa tersengat. Ia melihat sosok cowo yang sudah begitu lama ia tidak temui. Tapi begitu melihat kesosok di samping cowo itu,Hani langsung kembali ke alam sadar. Di samping cowo itu,bersandar cewe manis dan mungil sedang membaca sebuah novel yang sebenarnya......tujuan Hani datang ke sini. "Itu ngga mungkin Rei." Pikir Hani. Ia lali berjalan menyusuri r

Do you remember?

"Reiiii!! Kamu dimanaaa?????" Bocah perempuan kecil berlari lari sambil sesekali menunduk dan menengok ke kiri-kanan "Dimana yaaa??" Sebuah suara bocah laki-laki yang sama cemprengnya bergema "Reeiii!! Aku serius ahh" Kata bocah perempuan itu lagi tapi masih terus berusaha mencari "Aku juga serius Hanii" Suara bocah laki laki itu kembali menjawab "Kalo aku ketemu,awas ya Rei,aku tabok pantat kamu 100x!!" Teriak perempuan itu kembali "Coba aja kalo bisa! Weekkk" Tiba-tiba muncul seorang bocah laki-laki berkulit putih,rambut cepak,wajah manis,dan mengenakan baju tanpa lengan biru bergambar superman beserta celana serupa sedang menjulurkan lidahnya. "Reeeiiii!!!! Awas kamu!!" Teriak bocah perempuan tadi lalu mengejar laki-laki itu "Nih nih..Tabok sini! Weekkk" Bocah laki laki itu segera memukul mukulkan pantatnya didepan teman perempuannya sambil menjulurkan lidah "Ihhh Rei jahat! Masa aku digitu

It's ME not HER! (part 2)

Lina begitu kaget melihat sikap Aldo tadi saat meneleponnya. Baru kali itu Aldo terlihat sangat bosan dengannya. Apakah aku terlalu cerewet? Pikit Lina Kalau aku cerewet,wajar dong. Aku kan sangat mengkhawatirkannya. Lina hanya bisa menahan rasa sakit di hatinya dan mulai melanjutkan pekerjaannya lagi. Malam hari nya,saat Lina sudah selesai bekerja dan sedang membeli roti,Lina teringat akan Aldo. Firasatnya mengatakan kalau Aldo akan ada di kostannya saat ini. Jadi ia membeli muffin mocca dan moccacino kesukaan Aldo dan segera melesat pergi ke kostan Aldo. Begitu sampai,Lina melihat kalau lampu depan kamar Aldo menyala. Tandanya,Aldo pasti ada di dalam. Lina segera melangkahkan kakinya di tangga kostan dan berdiri di depan pintu kamar Aldo.Tetapi,begitu sampai,tiba-tiba pintu terbuka dan muncul sesosok wanita cantik di hadapan Lina. Di belakangnya,Aldo menatap Lina dengan pandangan terkejut. Wanita itu segera bertanya pada Aldo. "Do,dia siapa?" Tanya Maria "Ehh Ah.