Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Aku tidak ingin berpisah

Tulisanku kali ini, adalah apa yang kurasakan hari ini. Entahlah. Sebenarnya aku juga bingung dengan apa yang kurasakan akhir-akhir ini. Tapi, satu yang kutahu, aku tak ingin berpisah darimu. Maafkan aku jika selama ini aku mengesalkan dan menyusahkanmu. Maafkan aku jika kamu berpikir aku tetap tidak berubah menjadi lebih baik. Maafkan aku karena tulisanku kemarin, dan hari ini menyinggung hatimu. Aku hanya tak berani mengatakannya padamu. Hari ini aku menangis lagi karenamu. Padahal aku sudah berjanji untuk tidak menangis lagi untukmu, tapi ternyata airmata ini tidak bisa menahan diri untuk jatuh. Kamu boleh berpikir bahwa aku cengeng. Aku mengakui itu. Aku cengeng karenamu. Kamu, lelaki pertama yang membuatku menjadi tidak keruan seperti ini. Aku sadar aku telah emosi padamu. Hanya karena 1 retweet saja aku sudah merusak kembali hubungan yang baru saja ingin kita bangun kembali. Ya, aku marah. Aku kesal. Seakan-akan kamu menyuruhku pergi dan bersamanya saja. Maaf jika persepsiku k

Terjebak nostalgia

Aku, terjebak nostalgia. Nostalgia antara kita dulu, yang sampai sekarang belum berakhir. Nostalgia tentang bagaimana aku,kamu,dan kita pernah tumbuh dalam tawa dan rasa sayang. Nostalgia yang membawaku kembali ke masa lampau dan mempertanyakan segalanya. Maafkan aku jika kali ini tulisanku menyinggung hatimu. Aku hanya tidak tahu bagaimana lagi cara mengungkapkannya padamu. Aku hanya ingin menceritakan apa yang kupikirkan karena sekarang aku sadar, kamu tak lagi membutuhkanku. Dulu, aku merasa bahwa selalu aku yang salah. Setiap kita bertengkar, pasti selalu aku yang minta maaf terlebih dahulu. Tidak peduli kamu yang salah, aku yang salah, atau kita sama-sama salah. Kamu tidak menyadarinya? Mungkin. Kamu memang tidak pernah menyadarinya. Aku sendiri juga baru sadar akhir-akhir ini. Di setiap pembicaraan serius kita, awalnya pasti aku yang meminta maaf dan mengakhirinya dengan mengatakan sayang terlebih dahulu. Kamu tak tahu betapa aku menginginkan kamu yang terlebih dahulu. Kamu tak

"Saling"

Bukankah sepasang kekasih seharusnya saling menyayangi? Bukankah sepasang kekasih seharusnya saling menjaga? Bukankah sepasang kekasih seharusnya tidak saling cemburu? Entahlah. Jika kamu bertanya itu padaku, aku akan menjawab tidak tahu. Pertanyaan seperti itu memang mudah dikatakan jawabannya, tapi jika kamu pernah terjun kedalamnyaa, pasti kamu akan meragukan jawaban kamu. Aku tidak menyangkal jika kamu bilang aku bodoh. Biar kalian rasakan sendiri bagaimana susahnya menjaga kata "saling" diantara sepasang kekasih. Aku mengamati mereka yang mengaku sebagai sepasang kekasih. Dari luar, mereka memang terlihat saling menyayangi. Di dalam? Tidak ada yang tahu. Kamu juga, kan? Mungkin kamu tau rahasia salah satu dari mereka, tapi kamu tidak tahu perasaan mereka sebenarnya. Setiap manusia punya rahasia mereka masing-masing. Hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Untuk yang satu ini, kurasa hanya Tuhan yang tahu. Sepasang kekasih mengaku mereka saling menyayangi, saling menjaga, da

Dapatkah perasaan ini sampai ke hatimu?

"Yak. Kembali lagi bersama Query di teen.fm! Remaja? Dengarkan kami!" Aku berseru bahagia sambil mengontrol nada suaraku di studio penyiaran radio ini. Pekerjaanku disini? Mendengarkan curhatan para remaja galau nan labil di seantero ibukota. Terkadang aku memperdengarkan lagu-lagu ngehits sesusai request penggemar. Pekerjaan seperti ini sebenarnya membuatku tambah sakit. Kembali mengingat masa lalu dan menggores luka di hati. Setiap mendengar curhatan remaja-remaja ini, rasanya aku kembali teringat tentang diriku sendiri. Sebenarnya aku sudah biasa, sampai suatu hari aku mendapat telefon dari salah satu pendengar. "Hallo! Password dulu dongg," kataku dengan suara bahagia dibuat-buat "Teen.fm,radionya remaja." sahut suara itu Suara laki-laki, pikirku. Tetapi suara itu cukup berat untuk seorang remaja laki-laki. Mungkin memang begitu dari lahir, pikirku. "Bagus sekali," pujiku. "jadi, nama kamu siapa?" tanyaku "Ferdi. Ferdi H

Kamu, hanyalah sepotong kecil dari masa laluku.

Kamu memang pernah berharga. Lebih dari berharga. Entahlah, aku tidak bisa mengungkapkan betapa berartinya kamu di hidupku. Kamu membuatku tersenyum walau kau tidak ada di sekitarku.Mendengar suaramu yang lembut seakan membelai wajahku di pagi hari. Ucapan selamat malammu yang begitu manis seakan menidurkanku dalam hangat pelukmu. Setiap malam. pukul 00.00, kita akan saling mendoakan. Bersaat teduh dalam nama Tuhan dengan syahdu bersamamu. Terkadang, tanpa sadar, kita sempat tertidur sebelum akhirnya dibangunkan Tuhan. Kalau kau lelah, kau memintaku untuk memimpin doa malam kita. Jika aku lelah, begitulah sebaliknya. Aku menganggap itu benar-benar manis. Tengah malam saling memeluk melalui lengan doa. Tetapi, sekarang, semuanya telah hilang. Aku tidak tahu persis sejak kapan, kita saling menjauh. Tidak ada lagi sapaan lembut pagi hari, dan doa malam yang sebelumnya telah menjadi ritualku. Kau sibuk dengan dunia bisnismu, sehingga menjadikannya sebagai kekasih barumu. Aku tidak menuntu

I'll miss you,guys ;(

Aku udah kelas 9!!!!!!! Yeay! Sebenernya udah lama sih --" cuma baru kesempetan ngepost sekarang aja. Jadi, ya, maaf kalo telat ._.v Sooo, now imma grade 9. And, absolutely, meninggalkan kelas tercintahkuh ;( Sedih? Ooo pasti. Kelas terTIJEL yang pernah gue temuin. ANak-anaknya gahoel semua, dan freak semua. Entahlah, gue juga bingung kenapa gue bisa sayang banget sama ni kelas. Mungkin karena disini persaingannya lumayan gampang (?) *gayabet. Haha, pokoknya alasan kenapa gue cintaakk banget sama ni kelas adalah GUE NGGAK NGERASA TERTEKAN BATIN SAMA SEKALI. Anak-anaknya emang pada gila semua, cuma mereka beda. Mereka emang susah diatur,solid kalo lagi ada maunya, dan sering banget bikin guru nyerah. But, who's care? In the fact, i still love'em. Disini, gue ketemu 2 keluarga freak yang membuat hariku berwarnaa~ The Onyetz Fams dan TheJams. Ett satu lagi. GrantErsa. Maap qaqa,aku lupaa. Gue gatau kalo gada kalian,jadi apa gue di kls freak ini :( Dulu,pas baru2 masuk kl