For you, Je

 Saya gak tau sih kamu masih tau blog saya ini apa ngga.

Its been almost 10 years since the day we've dated trus tiba-tiba hari ini saya sekangen itu sama kamu.

Kangen, banget yang BANGEEETTTT sampe hampir nangis di busway.

Gak sih, bohong, gak tiba-tiba.

Saya udah sering kangen kamu. Tapi dari mimpi.

Kurang lebih 5 tahun gak ketemu kamu sama sekali, cuma liat kamu dari sosial media, tapi beberapa kali dalam 5 tahun itu kamu dengan lancangnya muncul di mimpi saya. Tanpa ancang-ancang, muncul seenaknya. Bersuara pula. Gak adil.

Malam ini kayaknya puncaknya, sih. Saya pun bingung kenapa malam ini jadi puncaknya.

Mungkin karena tweet kamu yang diam-diam masih saya pantau? Kicauan yang bilang kalau kamu abis bermimpi tentang seseorang yang bertingkah seakan semua baik-baik saja?

Bodohnya, saya percaya itu saya.

Bodoh banget. Cari penyakit, kalau kata otak saya.

Tapi kata hati saya itu benar tentang saya. Bodoh kan? Sudah mau usia 25 tapi masih suka halusinasi.

Mungkin juga saya masih kepikiran soal DM kamu ke teman kita berinisial A itu.

Pesan yang bilang kalau menurut survey, 40-50% orang dikabarkan balikan dan berjodoh dengan mantannya.

Bodohnya, saya menolak mentah-mentah.

Bodoh banget. Padahal diam-diam dalam hati, saya berharap itu benar dan kamu segera menghubungi saya.

Kalau bukan cari penyakit, apa lagi namanya?

Nah, sekarang saya bingung harus ngapain.

Saya kangen banget sama kamu.

Saya gak pernah segalau ini sama cowok dalam 8 tahun terakhir. Sumpah demi Tuhan!

Saya pernah dekat dengan beberapa cowok.

Dighosting pernah, ngeghosting juga.

Galau iya, tapi cuma selewat angin. Tidak pernah serius, apalagi sampai hampir ditangisi di busway.

Kamu doang, J.

Kenapa ya saya harus kayak gini?

Kamu kan jahat.

Saya pun juga jahat.

Kita gak cocok tau.

Tapi kok saya masih mikirin kamu?

Tapi kok kamu jadi satu-satunya laki-laki yang mampir sesering itu ke mimpi saya?

Saya bukan tipe takhayul, Je. Mama dan kakak mungkin orang-orang yang percaya mimpi, tapi saya ngga.

Tapi kali ini beda. Saya beneran bingung kenapa kamu muncul terus.

Kamu maunya apa?

Berhenti bikin saya pusing, demi Tuhan!

Saya gak tau lagi.

Saya gak tau pusing dan galau ini maksudnya sebatas kangen doang atau saya emang masih sayang kamu.

Nah kan, terucap 2 kata terakhir.

Yang jelas, saya pusing.

Dan kangen.

Dan ternyata, belum get over you.


Kalo dengan kuasa Tuhan kamu baca ini, cepetan hubungin saya dan kita jadwalkan pertemuan itu soalnya saya pengen ngobrolin semuanya sama kamu. Biar tuntas!

Kalo ngga, ya emang belum jodoh aja. He he.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal nama UTHE

Is It End?