Postingan

For you, Je

 Saya gak tau sih kamu masih tau blog saya ini apa ngga. Its been almost 10 years since the day we've dated trus tiba-tiba hari ini saya sekangen itu sama kamu. Kangen, banget yang BANGEEETTTT sampe hampir nangis di busway. Gak sih, bohong, gak tiba-tiba. Saya udah sering kangen kamu. Tapi dari mimpi. Kurang lebih 5 tahun gak ketemu kamu sama sekali, cuma liat kamu dari sosial media, tapi beberapa kali dalam 5 tahun itu kamu dengan lancangnya muncul di mimpi saya. Tanpa ancang-ancang, muncul seenaknya. Bersuara pula. Gak adil. Malam ini kayaknya puncaknya, sih. Saya pun bingung kenapa malam ini jadi puncaknya. Mungkin karena tweet kamu yang diam-diam masih saya pantau? Kicauan yang bilang kalau kamu abis bermimpi tentang seseorang yang bertingkah seakan semua baik-baik saja? Bodohnya, saya percaya itu saya. Bodoh banget. Cari penyakit, kalau kata otak saya. Tapi kata hati saya itu benar tentang saya. Bodoh kan? Sudah mau usia 25 tapi masih suka halusinasi. Mungkin juga saya masih k

2019 is over!!

Wah, aku balik lagi setelah setengah tahun:') Seperti yang sudah dilakukan selama 7 tahun terakhir, di sini Uthe akan membagikan cerita akhir tahun. Tapi, sepertinya, 2019 akan jadi tahun terakhir Uthe nulis di sini. Nothing's personal, i just feel like i'm not into writing anymore. Terlebih, cerita akhir tahun sejak 2014 hanya sekadar ritual aja, semakin kesini semakin merasa membagikan cerita sepanjang tahun ternyata tidak sepenting itu. Jadi, ya...... gitu wkwk. Tapi masih belum pasti, guys. Kalo ternyata Uthe bener-bener nggak muncul lagi tahun depan, yaudah berarti ini akan jadi post terakhir dari perjalanan blog Uthe. Dah, tanpa babibu lagi, cekidot! 2019 adalah tahun penuh cerita, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Basically, there will be always something new that you learned. Every year is a special. 2019 gue awali dengan HMIK. Gue gapernah seumur2 menyangka jadi bagian dari sesuatu yang bersifat keilmuan. Turns out, because my petty ambition

Ratih

          Saya punya teman, cukup dekat, bisa dibilang sahabat tapi saya terlalu malu mengucapkannya. Namanya Ratih. Hari ini ulang tahunnya. Untuk pertama kalinya saya berdedikasi, menulis tentang seseorang yang bukan diri saya, mantan saya, mantan gebetan saya, sahabat mantan saya, dan tokoh fiksi yang saya buat sendiri dalam satu post utuh (jika kamu pembaca blog ini pasti tau siapa yang saya maksud). Saya menulis ini di hari ulang tahunnya dengan harapan tulisan ini cukup layak untuk dijadikan hadiah kecil (hadiah besarnya menyusul, tunggu saya punya uang ya, tih). Kamu boleh lihat ini sebagai hal yang menjijikan, tapi tolong jangan ilfeel sama saya, oke?            Kenapa saya menulis tentang Ratih hari ini? Selain karena hari ini ulang tahunnya, saya merasa berhutang banyak pada Ratih tahun ini—oh, bukan hanya tahun ini, tapi sejak 4 tahun lalu. Saya menyebut dia sebagai Partner in Pain, karena ia menjadi saksi atas hampir semua kepedihan yang saya alami selama 5 tahun tera

.

Hallo, guys. Dilihat dari judul keknya ute emo banget gitu ya kayak anak-anak jama sekarang wkwk. Tapi emang beneran lagi emo kok, jadi bukan tanpa alasan kasih judul gitu--it's not a clickbait hehe. Kenapa emo? Nggak tau. I had a lot of stories to tell and also a lot of stories that i'm too afraid to tell. Terbukti dari post di blog ini pada tahun 2018 yang bener-bener cuma berjumlah 2 buah, satu tentang mimpi dan satu lagi reviu akhir tahun. Padahal kalo mau ditulis, 2018 punya makna tersendiri di hidup gue (bener-bener hidup gue pribadi) which is, mental breakdown. It's not that i claim i had a depression moment or smth--depression is a huge label tho, that's why i just call it mental breakdown. Definisi dan penjelasan lengkap mengenai mental breakdown pun belom pernah gue cari dan teliti makanya ya, anggap aja gue mengalami itu. It all started when i entered new major, Communication Science, UI. Iya, masuk Kom UI adalah impian gue sejak kelas 11, semua orang

2018

Alloooooooooooooo teman-teman semuaaaaaaaaaa. Waah tidak terasa sudah 5 bulan semenjak terakhir kali aku menulis di blog jadul ini. Terlebih lagi, besok udah tahun baru!!! Tahun ini Uthe mempercepat satu hari penerbitan reviu akhir tahunnya ya karna besok sepertinya akan sibuk dengan bikin ketupat dan masak dan gereja., soo check this out! Reviu tahun ini nggak bakal panjang seperti dua atau tiga tahun sebelumnya kok, juga tidak semenyedihkan tahun lalu. Tahun ini Uthe udah berusaha buat nulis Jurnal namun ternyata tetap gagal huhuhu sedih:( Mungkin karena tidak ada yang ditunggu-tunggu?hehe. Penghargaan momen yang paling berkesan tahun ini sudah pasti jatuh ke tangan Pengumuman SBMPTN 2018 heheehehehe. Sebuah kesempatan besar yang diberikan Tuhan Yesus buat Uthe (selain masih bisa bernapas dan tambah umur ya) yang hina dan jahat ini, yang padahal udah dendam kesumat sama Tuhan sendiri, yang ketika ngerjain SBM pun udah gak niat, tapi masih boleh menimba ilmu di jurusan Ilmu Komu