Do you remember? (part 4)

"Aku jawabnya di kamarku aja ya,Han...Yuk" Ajak Rei sembari memberikan senyum minta maaf dan segera menarik tangan Hani menuju kamarnya
Hani dan Rei sudah ada didalam kamar Rei. Kamar luas berwarna putih-abuabu itu begitu rapi. Rei menyuruh Hani untuk duduk di kasurnya. Tiba-tiba Rei memberikan secarik kertas ungu pada Hani dan duduk disamping cewe itu. Hani membukanya dan terdapatlah lirik lagu I remember dari Mocca. Lagu kesukaannya.Hani membacanya.
"I remember the way you glanced at me yes I remember... I remember when we caught a shooting star, yes I remember...I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ... I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Do you remember..? When we were dancing in the rain in that december.. And I remember..When my father thought you were a burglar.. I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ... I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
I remember.. The way you read your books,Yes I remember .. The way you tied your shoes,Yes I remember.. The cake you loved the most,Yes I remember... The way you drank you coffee... I remember The way you glanced at me, yes I remember ... When we caught a shooting star,Yes I remember When we were dancing in the rain in that december... And the way you smile at me,Yes I remember...

Do you remember it my princess?"

Hani menjatuhkan airmatanya melihat surat itu. Entah kenapa lagu itu cocok sekali dengan dia dan Rei.
"I remember the way you glanced at me yes I remember..."
Hani ingat bagaimana ia dulu main lirik-lirikan dengan Rei
"I remember when we caught a shooting star, yes I remember..."
Hani ingat bagaimana dulu,dia dengan Rei duduk di balkon kamar Hani dan menangkap bintang jatuh
"I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ... I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn"
Hani ingat janji-janji yang dulu sering mereka berdua buat. Hani juga ingat tawa canda mereka bersama,dan harapan saat bintang jatuh lewat di depan mata mereka
"Do you remember..? When we were dancing in the rain in that december.. "
Apakah ia ingat? Ya ia ingat saat kelas 1 SMA,ia dan Rei bermain hujan dan bertepatan dibulan Desember
"And I remember..When my father thought you were a burglar.."
Hani ingat saat masih SMP,Rei sering menyusup malam-malam ke kamarnya. Sampai-sampai ayahnya berkata bahwa Rei seorang pencuri
"I remember.. The way you read your books,Yes I remember .. The way you tied your shoes,Yes I remember.. The cake you loved the most,Yes I remember... The way you drank you coffee... "
Ia ingat bagaimana Rei saat membaca bukunya. Ia ingat bagaimana cara Rei mengikat sepatunya. Ia ingat kue apa yang paling Rei suka. Ia ingat saat pertama kali Rei meminum kopi.
"And the way you smile at me,Yes I remember..."
Dan Hani akan selalu ingat sunggingan senyum miring Rei pada dia. Ia ingat. Ya,ia ingat semuanya! Ia ingat betapa ia sangat menyayangi Rei.

Hani menatap Rei dengan airmata di pipinya. rei memeluk Hani dengan erat.
"Aku sudah kembali,Han..Aku tepatin janjiku kan?" Kata Rei
"Tapi kenapa kamu bohong? Kenapa kamu ngga ngaku kalo kamu itu Rei? Bukan Reyhan?"
Rei melepas pelukannya "Karena saat itu aku melihat kamu bahagia sekali disamping Eza. Aku iri Han."
"Iri?" Tanya Hani bingung
"Aku......,"
Tiba-tiba terdengar dering telepon di HP Hani. Hani segera melihat layarnya. Eza. Hani mengangkat telepon itu
"Halo?" Kata Hani
"Han? Kamu dimana? Aku cari di TK ngga ada,rumah kamu juga ngga ada. Kamu dimana?"
"Emm...Dikit lagi aku nyampe rumah kok. Bye" Hani segera memutuskan telepon dan menonaktifkannya
"Rei......Aku pulang dulu ya..Besok kamu cerita lagi..Ok?" Hani buru-buru menghapus airmatanya dan pergi keluar dair kamar Rei.
"Han! Hani tunggu!" Panggil Rei. Tapi,Hani tidak meresponnya.


Hani segera keluar dari rumah Rei begitu berpamitan dengan orangtua Rei yang heran melihat Hani keluar terburu-buru. Dan benar saja,begitu ia keluar dari rumah Rei,ia melihat Eza sedang duduk diatas motornya didepan rumahnya. Eza menatap heran ke Hani. Hani segera berjalan mendekat.
"Kamu abis dari rumah siapa?" Tanya Eza
"Rei" Jawab Hani
"Rey? Reyhan?"Tanya Eza
"Dia bukan Reyhan lagi,Za...Kamu tau kan temen kecil aku dulu yang hilang? Ya,itu dia. Reinhart Ferdinand"
"Hah?! Jadi dia Rei yg kamu cari dari dulu??"
"Iyaaa...."
"Terus? Dia pangeran kamu?" Tanya Eza dingin
"Emm....." Gumam Hani
"Jawab,Han!" Seru Eza
"Iya! Dia pangeran aku! Dia yang aku sayang! Dia.....Dia yang dari dulu aku cari..." Hani meneteskan airmatanya
"Trus? Aku?!"
"Aku daridulu ga suka sama kamu,Za.. Kamu itu sahabat aku... Kamu tau itu kan?"

"Tapi aku selalu berharap lebih dari itu,Han"
"Maaf Za.....Maaf........"
"Aku sakit hati Han....." Kata Eza pelan lalu Hani melihat setetes airmata jatuh menyusuri pipi Eza
"Eza...." Hani mengangkat wajah Eza "Kamu bakal tetep jadi sahabt yang paling aku sayang.. OK?"
Eza segera menghapus airmatanya "Bener?"
"Iyaaa... Janji" Kata Hani sembari tersenyum
"Aku sayang kamu,Han....Sahabt atau lebih aku ngga peduli,aku sayang kamu..." Kata Eza lalu memeluk Hani
"Aku juga sayang kamu,sahabatku..." Kata Hani yang kemudian memeluk Eza
Eza segera melepas pelukannya "Yasudah,kamu masuk gih ke rumah. Aku tau kamu cape.."
"Paayy Ezaaa" Kata Hani sambil tersenyum kemudian masuk ke rumahnya
"Paayyy Princess!" Eza tersenyum lalu pergi dari rumah itu.
Tak ada yang tau bahwa,Rei mendengar semua itu. Jarak dari rumah Rei dan Hani begitu dekat. Rei bisa mendengar semua percakapan Hani dan Eza. Rei tersenyum lega. "Aku juga sayang kamu,Han.." Kata Rei dalam hati


Hari ini hari minggu!!! Semalam,Rei meneleponnya dan meminta Hani untuk ke rumahnya. Hani segera mandi dan berganti baju. Hani ingin tampak lebih cantik hari ini. Ia mengenakan sackdress warna biru tua dipadukan dengan kardigan warna putih,dan sepatu flat dengan warna senada. Hani mengambil tas kecilnya yang sudah berisi HP,ipod,dan perlengkapan lainnya lalu segera melangkahkan kaki ke rumah Rei. Begitu sampai, Rei sudah menunggu di terasnya. Rei tersenyum hangat begitu melihat Hani.
"Hai princess cantik" Sapa Rei hangat
"Hai prince ganteng" Jawab Hani dengan senyum malu-malu
"Ohh..Jadi udah ketemu princenya nih?" Tanya Rei dengan senyum lebarnya
"Udh dongg" Jawab Hani dengan wajah berbinar
"Siapa?"
"Namanya Reinhart Ferdinand. Temen kecilku. Anaknya Tante Cici dan Oom Ferry. Dia pindah ke Amerika dan ninggalin aku sendiri disini. Dan begitu ia balik lagi ke sini,eh dia malah nyamar jadi Reyhan Ferry." Tutur Hani
"Wuahahahaha kamu hafal aja,Han" Kata Rei begitu mendengar penuturan Hani
"Kalo kamu? Gantian dongg... Dulu kamu bilang pengen kasih tau aku siapa princess kamu.. Siapa,Rei?"
"OK. Namanya Stephani Princessa. Aku jatuh cinta sama dia sejak masih memakai baju supermen tanpa lengan. Aku sayaaangg banget sama dia. Sekarang dia jadi guru TK dan dipanggil 'Ibu Princess'. Sebelumnya aku mengira kalau dia tidak mengenalku lagi. Tapi,ternyata ia masih ingat semuanya. Dan....." Rei mendekat ke arah Hani dan menundukan tubuhnya hingga wajahnya dan Hani setara "Dia juga sayang sama aku."
Wajah Hani berubah jadi merah. Ia tak kuasa untuk menahan keinginan untuk memeluk Rei. Hani segera menghamburkan pelukannya ke arah Rei. Rei pun membalas pelukannya dengan erat.
"Aku sayang kamu,Han...Sayanggg banget..."Kata Rei
"Aku juga,Rei... Bangeeeeeeeeeettttt" Kata Hani
Rei melepas pelukannya "Masuk yuk" Ajak Rei
"Yuk"
Di dalam,Rei mengajak Hani untuk masuk ke kamarnya. Di dalam kamar itu,Hani baru sadar bahwa ada sebuah piano disudut kamar itu. Rei duduk di depan piano itu.

"Nyanyi I remember bareng yuk,Han" Ajaknya
"Ayoo" Jawab Hani

Rei :I remember the way you glanced at me yes I remember...
Hani :I remember when we caught a shooting star, yes I remember...
Rei :I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ...
Hani :I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Rei :Do you remember..? When we were dancing in the rain in that december..
Hani And I remember..When my father thought you were a burglar..:
Rei :I remember.. All the things that we shared, and the promise we made, just you and I ...
Hani :I remember.. All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Rei :I remember.. The way you read your books,Yes I remember ..
Hani :The way you tied your shoes,Yes I remember..
Rei :The cake you loved the most,Yes I remember...
Hani :The way you drank you coffee..
Rei : I remember The way you glanced at me, yes I remember ...
Hani :When we caught a shooting star,Yes I remember...
Rei :When we were dancing in the rain in that december...
Rei dan Hani :And the way you smile at me,Yes I remember...

Mereka bernyanyi secara bergantian sembari melempar senyum. Dentingan piano yang dibuat Rei begitu indah dan enak didengar. Rei dan Hani sudah kembali ke sisi masing-masing setelah begitu lama berpisah. Merke ajuga tidak pernah sedikit pun melupakan kenangan manis merka dulu. Sahabat bisa jadi cinta seperti Rei dan Hani. Dan cinta bisa menjadi sahabat,seperti rasa Eza ke Hani. Tetapi mereka berjanji akan terus bersama. Samapi kapanpun :)


TAMAT

 

-Uthe-  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal nama UTHE

For you, Je

Is It End?