Aku tidak ingin berpisah

Tulisanku kali ini, adalah apa yang kurasakan hari ini. Entahlah. Sebenarnya aku juga bingung dengan apa yang kurasakan akhir-akhir ini. Tapi, satu yang kutahu, aku tak ingin berpisah darimu.
Maafkan aku jika selama ini aku mengesalkan dan menyusahkanmu. Maafkan aku jika kamu berpikir aku tetap tidak berubah menjadi lebih baik. Maafkan aku karena tulisanku kemarin, dan hari ini menyinggung hatimu. Aku hanya tak berani mengatakannya padamu.
Hari ini aku menangis lagi karenamu. Padahal aku sudah berjanji untuk tidak menangis lagi untukmu, tapi ternyata airmata ini tidak bisa menahan diri untuk jatuh. Kamu boleh berpikir bahwa aku cengeng. Aku mengakui itu. Aku cengeng karenamu. Kamu, lelaki pertama yang membuatku menjadi tidak keruan seperti ini.
Aku sadar aku telah emosi padamu. Hanya karena 1 retweet saja aku sudah merusak kembali hubungan yang baru saja ingin kita bangun kembali. Ya, aku marah. Aku kesal. Seakan-akan kamu menyuruhku pergi dan bersamanya saja. Maaf jika persepsiku kali ini salah besar, karena itulah yang kutangkap saat melihat isi twittermu. Aku menyindirmu, aku memaki-makimu, dan akhirnya aku menangis lagi seperti hari ini. Ya, benar-benar menangis. Sakit hati itu terus saja merayap di dadaku, dan aku tidak bisa menghentikannya.
Aku harap kamu membaca ini. Aku, tidak ingin berpisah denganmu. Jika kamu ingin berpisah denganku, aku hanya bisa berserah. Tapi, aku tetap menyayangimu. Sampai kapan? Entahlah. Sampai Tuhan memutuskan apa yang harus kulakukan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal nama UTHE

For you, Je

Is It End?